Menentukan besaran watt, mengatur sudut penerangan pada ruangan, menentukan tingkatan colour temperature merupakan beberapa hal fundamental yang wajib diperhatikan sebelum membeli lampu plafon.
Sebab apabila kamu salah membuat proyeksi, kerugian seperti tagihan listrik membengkak akan jadi salah satu akibatnya. Untuk itu, simak tips memilihnya serta beberapa lampu plafon yang kami rekomendasikan.
1. Pilih Lampu yang Dayanya Kecil Seperti LED
Basically, jika kamu ingin menghias plafon rumah dengan penerangan aesthetic, terbagi menjadi dua jenis lampu untuk plafon: 1) LED, 2) halogen. Walaupun konsep dasarnya sama-sama berfungsi sebagai cahaya, tetapi keduanya memakan besaran daya berbeda.
LED beberapa tingkat lebih unggul daripada halogen. Sebagai perbandingan, sebuah LED dengan watt 10 mampu menerangi ruangan dua kali lipat dari halogen 55 watt. Sementara dari segi variasi juga LED jauh lebih banyak jenisnya ketimbang halogen.
2. Perhatikan Colour Temperature agar Sesuai dengan Hunian Kamu
Warna lampu yang terpancarkan disebut sebagai colour temperature. Dalam satuan Kevin (K), colour temperature mendefinisikan berbagai jenis warna pencahayaan.
Semakin minimal angka Kevin, maka warna cahaya yang dihasilkan semakin merah disertai nuansa hangat dan begitu sebaliknya. Kelvin di bawah angka 2000, warnanya semakin redup.
Kemudian di antara 2000-3000 K, cahaya mulai kekuningan sedikit. Di angka 3100-4500 K, warna lampu putih benderang, lalu di angka 4600-6500 K pencahaan layaknya saat siang hari.
Sementara di atas angka 6500 K, cahaya lampu yang dihasilkan berubah kebiruan.
3. Pastikan Colour Rendering Index (CRI) Sudah Sesuai dengan yang Kamu Beli
Kemampuan sinar menghasilkan frekuensi spektrum disebut sebagai CRI. Dalam kondisi ideal, penerangan dari lampu mampu menghasilkan spektrum cahaya di angka 1-100.
Semakin tinggi angka CRI, maka akurasi warna lampu yang dihasilkan makin tinggi. CRI yang tinggi juga memengaruhi harga lampu plafon jadi makin mahal. Kamu dapat menyesuaikan kebutuhan saat memilih lampu dengan tingkatan CRI tertentu.
Jika ingin menonjolkan pencahayaan plafon rumah, maka sebaiknya beli yang CRI-nya tinggi. CRI LED biasanya berada di angka 75-90 sehingga bisa jadi rekomendasi untuk itu.
4. Perhatikan Tinggi Plafon Sebelum Membeli Lampunya
Mempertimbangkan jarak plafon terhadap lantai rumah merupakan hal yang tidak boleh kamu sepelekan. Jika rumah kamu mengusung konsep plafon yang tinggi, sebaiknya pilih lampu dengan sudut penerangan melebar.
Seumpamanya ketinggian plafon hunian kamu berada di angka 1,2-1,5 m, maka sebaiknya kamu membeli lampu plafon yang sudut pencahayaannya sebesar 60 derajat. Namun, pilihlah sudut pencahayaan yang sempit apabila kamu ingin memerhatikan detail.
5. Lihat Masa Hidup Lampu Plafon Sebelum Membeli
Memerhatikan masa hidup lampu merupakan pilihan yang bijak. Selain menghemat tenaga untuk menggantinya, kamu jelas sudah menghemat biaya dan listrik untuk itu.
Umumnya, lampu jenis LED mampu menyala dalam jangka waktu lebih panjang ketimbang halogen. Rata-rata halogen hanya mampu bertahan hingga 2000 jam saja, sedangkan LED bisa sampai 10.000.
Baca Juga:
- 7 Lampu Hias Ruang Tamu Sederhana dengan Desain Menarik
- 7 Inspirasi Lampu Kamar Aesthetic dan Minimalis
- 7 Tips Memilih Lampu Gantung Hias yang Estetik & Fungsional
6. Pilih Lampu Plafon Hemat Energi
Selanjutnya, pilih lampu yang hemat energi. Pilih sesuai model dan kebutuhan plafon punyamu. Untuk rekomendasinya, kamu bisa pilih dari beberapa daftar berikut:
Luxmenn LED Downlight Outbow
Lampu yang diproduksi Luxmenn jenis outbow sepertinya sesuai dengan rumah yang plafonnya tinggi. Bahkan LED Luxmenn dirancang untuk plafon dengan ketinggian hingga empat meter. Selain itu, desainnya juga minimalis dan praktis dalam penggunaannya.
LED Bulkhead dari Ecolink
Bulkhead LED Ecolink ini diperuntukkan pada plafon outdoor karena sifatnya yang waterproof. LED plastik ini juga ternyata diklaim mampu menahan suhu panas karena bermaterial polikarbonat. LED ini juga sudah dilengkapi teknologi diffuser sehingga anti silau.
Philips Smart Wi-Fi LED Downlight
LED downlight ini merupakan inovasi besutan Philips. Dengan dilengkapi fitur Wi-Fi, semua kontrol ada pada genggaman kamu. Untuk tombol on/off tidak ada karena otomatis menggunakan perangkat di smartphone.
Tak hanya itu, kamu dapat mengontrol colour temperature menggunakan aplikasi yang terintegrasi dengan Wi-Fi lampu (Siri, Google Assistant, dan lain-lain).
in-Lite LED Downlight Panel Inbow Cool Daylight
Didukung temperatur warna 6500 K, kamu dapat membeli LED dari in-Lite ini untuk ruangan utama di rumah. Meskipun watt-nya kecil, penerangan yang dihasilkan sangat maksimal. Lampu inbow ini juga mampu menimbulkan efek pada ruangan menjadi lebih luas karena tipenya dengan panel inbow.
Philips Downlight KYANITE 070
Dilengkapi sudut pencahayaan 30 derajat, KYANITE 070 merupakan lampu spotlight yang dilengkapi axis head sebanyak empat buah. Maka dari itu, lampu KYANITE 070 sangat sesuai dengan langit-langit yang rendah.
Jika kamu ingin memerhatikan detail pada pencahayaan juga dapat memilih lampu KYANITE 070 Philips ini. Karena ini termasuk ke dalam jenis LED, maka lampu dapat menyala dalam jangka waktu hidup yang sangat panjang hingga 15.000 jam.
Demikian informasi yang memuat cara memilih lampu plafon beserta rekomendasinya yang dapat kamu masukkan ke dalam daftar.